erita ini berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman ketika study tour ke
Jawa Tengah, Yogyakarta selama 4 hari.
Kamis, 23 Februari 2012
Setelah sholat dzuhur saya kumpul disekolah dan membawa semua barang-barang
yang akan saya bawa ke Yogya dan tak lupa berpamitan dengan kedua orang tua
saya. Lalu, setelah sampai disekolah saya dan teman-teman langsung masuk
kedalam bus dan kami semua diabsen satu per-satu. Sekitar jam 13.30 barulah
kami memulai perjalanan menuju Yogyakarta. Selama perjalanan didalam bus kami
semua bercanda, tertawa, menyanyi bersama, dan saling tukar snack yang kami
bawa masing-masing. Sekitar jam 15.30 bus kami berhenti di rest area tol
Cikampek KM 57 untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah. Setelah selesai
sholat kami meneruskan perjalanan sampai jam 18.30 bus kami berhenti lagi untuk
sholat maghrib, isya dan makan malam dirumah makan SindangHeula didaerah Indramayu. Setelah selesai
makan kami semua sholat maghrib dan isya berjamaah. Lalu, perjalanan menuju
Yogyakarta pun dilanjutkan. Karena saya sudah lelah saya memutuskan untuk tidur
dan berharap akan segera sampai di Yogya dengan cepat.
Jum’at, 24 Februari 2012
Jam 03.19 dini hari saya dan teman-teman yang sedang tertidur pulas
dibangunkan untuk mandi, sholat shubuh, dan sarapan pagi. Kami sudah tiba di
Orang Utan Resto didaerah Magelang. Dengan bermalas-malasan saya menuju kamar
mandi untuk cuci muka, sikat gigi, dan berwudhu. Setelah sholat shubuh saya
bermain-main dengan teman-teman sambil menunggu sarapan pagi, sesudah sarapan
pagi kami semua segera melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. Sekitar
jam 07.00 pagi kami semua sudah sampai ditempat wisata Candi Borobudur.
Sesampai disana kami dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok putra dan putri
masing-masing kelompok dibimbing oleh seorang guide. Disana kami mencatat tentang asal muasal Candi Borobudur
yang diceritakan oleh guide kami. Setelah puas berwisata di Candi Borobudur
kami melanjutkan perjalanan menuju Ketep Pass. Sekitar jam 10.30 kami sudah
sampai di Ketep Pass, disana kami mengunjungi museum gunung Merapi Ketep Pass
Magelang yang dimana kami bisa menikmati pemandangan Gunung Merapi dan kami
juga menyaksikan film saat Gunung Merapi meletus dengan dahsyatnya pada Oktober
2010 lalu. Setelah puas menikmati pemandangan Gunung Merapi kami melanjutkan
perjalan lagi untuk makan siang di Orang Utan Resto dan sholat dzuhur serta
sholat ashar. Jam 13.30 kami melanjutkan perjalanan menuju kota Yogyakarta. Jam
15.30 kami tiba di Hotel Brongto, Yogyakarta. Setelah diberikan kunci kamar
saya dan ke3 orang teman saya langsung bergegas menuju kamar 104. Setiba
dikamar kami langsung merapikan barang-barang dan istirahat. Jam 16.00 kami
semua sudah selesai mandi sore dan berkumpul diaula untuk melaksanakan sholat
maghrib berjamaah dan makan malam. Setelah selesai makan malam bersama saya
langsung menuju kamar untuk tidur. Tetapi sesampai dikamar saya dan teman-teman
tidak bisa tidur kami semua bercanda, akhirnya kami semua baru bisa tidur jam
22.00 malam.
Sabtu, 25 Februari 2012
Jam 05.00 shubuh kami sudah dibangunkan oleh Pak Basyar untuk sholat shubuh
berjamaah. Dengan bermalas-malasan saya mengambil air wudhu dan segera menuju
ke aula untuk sholat shubuh. Setelah sholat shubuh saya melanjutkan tidur lagi
sampai jam 06.00 saya baru mandi pagi. Setelah mandi pagi kami semua sarapan
pagi dan bersiap-siap menuju Kraton Yogyakarta. Jam 09.00 kami semua baru bisa
masuk kedalam Kraton Yogyakarta dan seperti biasa kami dibagi menjadi 2
kelompok putra dan putri dan masing-masing kelompok dibimbing oleh seorang guide. Sehabis dari Kraton kami menuju
Museum Biologi di Yogyakarta. Museum ini mengkhususkan pada koleksi flora (70%)
dan fauna (30%) = 3.752 spesimen. Setelah berkunjung ke Museum Biologi kami
melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Bangunan di Candi Prambanan sebagian
sudah banyak yang runtuh akibat gejala alam. Setelah dari Candi Prambanan kami
menuju ke tempat wisata belanja di Malioboro. Disana kami berbelanja oleh-oleh
sampai jam 16.45 setelah puas berbelanja kami menuju hotel sekitar jam 17.30
kami sudah sampai dihotel, kami istirahat sejenak dan langsung mandi
bersiap-siap untuk sholat maghrib, sholat isya, dan makan malam bersama.
Setelah sholat maghrib kami semua makan malam bersama, setelah makan sambil
menunggu waktu isya kami bermain-main diaula. Setelah masuk waktu isya kami
semua bergegas mengambil air wudhu dan sholat isya berjamaah, setelah sholat
isya kami bersiap-siap untuk acara pentas seni antar kelas. Pertama-tama acara
itu dibuka oleh sambutan ketua yayasan Annajah dan kepala sekolah, lalu
penampilan tari saman. Setelah tari saman barulah acara pentas seni antar
kelas, kelas saya yaitu 8.1 membawakan drama monolog yang berjudul “Monolog
Negeri Sengsara” dan grup vocal. Acara selesai sekitar jam 23.00 malam, setelah
selesai kami semua langsung masuk kekamar masing-masing. Sebelum tidur saya
packing terlebih dahulu karena esok hari akan kembali ke Jakarta pagi-pagi
sekali. Saya dan teman-teman baru bisa tidur tepat dijam 00.00
Minggu, 26 Februari 2012
Seperti biasa jam 05.00 shubuh saya sudah dibangunkan untuk sholat shubuh
berjamaah. Setelah sholat shubuh saya kembali kekamar untuk mandi setelah
selesai mandi saya kembali merapikan barang-barang saya dan berharap tidak ada
yang tertinggal. Lalu, saya membawa semua barang-barang saya ke bus, setelah
itu saya sarapan pagi bersama teman-teman. Setelah sarapan sekitar jam 07.00
kami bersiap-siap check out dari Hotel dan bersiap menuju Jakarta. Perjalanan
menuju Jakarta terasa sangat lama dan sangat panjang. Setelah capek bercanda
saya tertidur dan setelah saya bangun kami telah tiba di Rumah Makan Taman Sari
Rasa di daerah Cilacap. Setelah makan kami semua sholat dzuhur dan menjama’
sholat ashar. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi, selama diperjalanan
kami semua tiada hentinya bercanda. Sekitar jam 18.00 kami berhenti lagi untuk
makan malam di Rumah Makan Pringsewu dan sholat maghrib. Sesudah makan kami
melanjutkan perjalanan lagi menuju Jakarta, saya pun tertidur pulas karena
lelah. Sekitar jam 21.30 kami berhenti di rest area tol Cikampek KM 60 dan
melanjutkan kembali perjalanan menuju Jakarta. Tepat jam 00.00 kami sudah tiba
di Jakarta / MTs.Annajah.
Pengalaman study tour ini tidak akan bisa saya lupakan:)
Gunungdi
Garut, Jawa Barat itu bernama Sadahurip. Namun, ada juga orang yang
menyebutnya dengan Gunung Putri, Gunung Leutik, atau Gunung Cinta.
Masyarakat lokal bahkan punya sebutan sendiri: gunung keramat. Bentuknya memang tak biasa. Alih-alih kerucut, bentuk
puncaknya mirip bangunan piramida seperti yang ada di Mesir. Gunung
Sadahurip atau Gunung Putri kini menjadi buah bibir, gara-gara Tim
Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden
Bidang Bantuan Sosial dan Bencana menemukan anomali. Diduga ada bangunan
piramida buatan manusia di dalamnya. Sebutan "gunung piramida" pun
sontak populer.
Yang luar biasa, "piramida Garut" diperkirakan lebih besar dan jauh
lebih tua dibanding Piramida Giza di Mesir. Sekitar 10.000 tahun sebelum
Masehi. Dibutuhkan proses eskavasi untuk membuktikan kebenarannya.
Anggota tim, Iwan Sumule mengatakan, semua proses ilmiah dan berbagai
metode yang dimungkinkan dan disyaratkan telah dilakukan di sana.
Termasuk georadar dan geolistrik, juga pengujian dengan carbon dating.
Hasilnya, "ini bukan alami, melainkan man made," kata dia kepada
VIVAnews.com, Kamis 1 Desember 2011.
Tim, dia menambahkan, juga menggunakan metode Interferometric Syntetic
Aperture Radar (IFSAR). "Dihasilkan gambar yang benar-benar telanjang.
Bisa dilihat, (dari gambar) yang berwarna kuning adalah batu. Sementara
warna biru adalah air," jelas Iwan.
Jika disinar, batu akan memantulkan cahaya. Itulah yang ditangkap IFSAR.
Apakah sudah pernah dilakukan penggalian tanah hingga lapisan
batuannya? "Sudah, cuma beberapa meter saja. Batu itu yang kami gunakan
untuk tes carbon dating," kata Iwan.
Yang menarik, dari hasil IFSAR bisa dilihat, tak hanya sekedar bentuk
piramid. Di sekelilingnya juga nampak batuan, lebih pendek. "Bisa jadi
itu piramida yang lebih kecil, atau spinx seperti yang ada di Mesir."
Namun, apa persisnya bentuk bangunan dan peradaban mana yang
membangunnya, tim belum bisa memastikan. "Kami belum melakukan eskavasi,
kalau sudah, bisa bercerita banyak hal. Soal asal muasal, mengapa ada
di situ, dan siapa yang membangunnya. Ada historisnya," kata Iwan.
Kapan eskavasi dilakukan?
Iwan menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi intensif
dengan instansi terkait, para muspida, serta kepala desa dan masyarakat
Garut. "Bahwa ada temuan fenomenal di lokasi yang dikeramatkan oleh
penduduk lokal. Kami sedang mencoba membongkar pikiran itu, bisa
dirasionalkan," kata dia.
Salah satunya, Iwan menjelaskan, beberapa waktu lalu di sebuah media
televisi, Kepala Desa Sukahurip -- tempat gunung berada -- menceritakan,
ada banyak kilatan petir dan sinar di sekitar gunung. "Menurut kami,
itu masuk akal, karena mengambil sampel di Mesir, piramida tak hanya
sekedar kuburan Firaun, tapi ada teknologi di dalamnya," kata dia.
Teknologi yang maju -- bahkan untuk ukuran masa kini misalnya, teknologi
hidro, pembangkit listrik, dan ada medan magnet. Ada juga literatur
yang menyebut piramid dibangun untuk mengantisipasi bah.
Iwan menambahkan, tak hanya masyarakat yang skeptis terhadap temuan tim.
Juga beberapa instansi terkait. "Mereka kurang peduli. Antara percaya
tidak percaya. Padahal semua metode penelitian sudah kami lakukan, ini
temuan yang sangat fenomenal," kata dia. "Harusnya kita sadar dan sangat
bangga, ada peradaban besar dan tua yang berada di bumi nusantara."